Minggu, 29 November 2009

Proud of You, INDONESIA RAYA!

Ngaku aja, sebagian besar dari kita pasti males banget kalau udah disuruh nyanyi Indonesia Raya. Iya, lagu kebangsaan kita itu. Apalagi jaman-jamannya sekolah yang tiap hari Senin upacara dan ketemunya lagu itu-itu juga. Kita hapal mati lagu Indonesia Raya, tapi nggak jarang juga saking hapalnya malah jadi bosen dan males sendiri.
Gue juga. Paling males kalau udah ada aba-aba 'menyanyikan lagu Indonesia Raya'.
Sampai... sekarang ini. Gue masih nyanyiin lagu itu tiap ada acara wisuda. Sekali, rasanya biasa aja (dan masih males). Berikutnya, gue mulai kebawa sama lagu itu sendiri. Ada perasaan yang nggak bisa dijelasin, dimana saat gue nyanyiin lagu itu rasanya merinding dan air mata menggenang sendiri. Lebay? Hemm nggak ah. Mungkin yang lebay adalah kalau gue sok-sokan eneg sama lagu Indonesia Raya.
Teman gue sendiri pernah cerita. Gimana hebatnya atmosfer di stadion Bung Karno waktu lagu Indonesia Raya dinyanyikan. Ya kan? Ternyata lagu kebangsaan tercinta kita itu lebih dari sekedar lagu upacara, lebih dari sekedar lagu yang kita hapal diluar kepala. Di dalam hati kita sangat kerasa kebanggaan sebagai pemilik lagu Indonesia Raya. Kebanggaan kita sebagai orang yang hidup di tempat yang sawahnya menghijau, lautnya meluas, manusia-manusianya yang penuh senyum, dan masih b-a-n-y-a-k lagi yang lain.
Mungkin gue nggak cinta mati sama lagu Indonesia Raya, tapi gue bakal selalu menanti saat gue bisa nyanyiin lagu itu ditengah banyak orang dan ikut merasakan badan yang merinding dan air mata yang menggenang sendiri itu :)


Selasa, 24 November 2009

Dan Dialah Malaikat Saya

Teruntuk seseorang yang selalu mendoakan aku di dalam doanya

Teruntuk seseorang yang selalu menunggu kabar dariku di setiap harinya

Teruntuk seseorang yang selalu mencintaiku apa adanya

Aku sangat menyayangimu

Lebih dari itu, aku pun mencintaimu

Bagaimana kabarmu sekarang disana?

Aku harap Kau sehat-sehat saja tanpa kurang suatu apapun

Apakah disana panas? Atau justru hujan?

Semoga panas tidak akan menghanguskan semangatmu dan dingin tidak membekukan kehangatanmu

Kata orang cintamu akan selalu lebih besar dari cintaku padamu

Tapi aku tau aku selalu menunggu kehadiranmu dan menunggu waktu untuk bertemu denganmu

Aku butuh pelukanmu, kehangatanmu di setiap waktu

Mungkin kita terpisah oleh jarak yang jauh sekarang

Oleh tanah yang membentang dan langit yang meluas

Namun selalu terasa rindumu disini, yang membuatku selalu ingin segera kembali ke tempat dimana Engkau selalu bisa melihatku dan memanggilku

Oh, sungguh aku telah menyia-nyiakan waktu yang pernah aku buang percuma

Padahal waktu itu Kau begitu mudah aku peluk

Begitu mudah aku bisa menunjukkan rasa sayangku padamu

Namun aku justru meninggalkanmu

Pergi tanpa menghiraukan dirimu yang ternyata butuh ditemani

Apakah sekarang Engkau juga ingin ditemani?

Seseorang yang paham dan menyimak habis cerita-ceritamu?

Aku ingin bertemu denganmu lalu kita menghabiskan waktu dengan saling bercerita lagi

Maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu sepenuhnya

Tapi percayalah, aku tidak ingin mengecewakanmu

Melihatmu bersedih saja selalu membuatku tidak bersemangat

Apalagi melihatmu menangis

Mungkin aku akan menangis meraung lebih darimu

Bagaimana seseorang yang menjadi tempatku mengadu bisa menangis merintih perih?

Sepertinya aku tidak sanggup lagi melihat cantiknya kehidupan ini

Kaulah yang mengajariku untuk hidup apa adanya

Untuk selalu melihat sisi baik dari rintih kehidupan

Kaulah yang mengajariku berdoa dan mengangungkan diri-Nya

Agar aku selalu berhati-hati dalam mengarungi dunia yang fana ini

Kaulah yang mengajariku nilai kehidupan

Sehingga aku tau kemana arahku berjalan

Kau adalah cinta

Maka aku akan selalu mencintaimu

Terimakasih atas segala hal yang kau berikan kepadaku

Seluruh waktu yang kau isi dengan mengasihiku

Semua asa yang tak terpatahkan demi kebaikan diriku

Dan banyak hal yang tidak sanggup aku sebut satu-persatu

Doaku selalu teriring untukmu

Agar kau selalu sehat, bahagia, dicintai dan dilindungi oleh-Nya

Ibu, aku mencintaimu dan merindukanmu selalu.


Jumat, 20 November 2009

About This Short Hair

Banyak banget yang tanya dan protes ke gue masalah rambut yang gue pangkas sampai sebahu ini. Ada yang bilang sayang, gak seksi lagi (w-what??) dan ada juga yang bilang malah bagus. Dan gue selalu jawab sekenanya dengan, "patah hati".
Nope. Gue nggak patah hati. Yaa mungkin sempet sih, tapi itu sama sekali nggak ada pengaruhnya sama rambut gue yang jadi pendek ini. Gue cintaaa banget rambut gue yang panjang itu. Lagian nggak jarang juga yang malah iri sama rambut gue yang ikal gantung itu, hehehe. Tapi entah kenapa gue ngerasa kalau potong rambut bukan tindakan yang salah sama sekali. Sebelumnya gue juga bimbang-banget soal potong memotong itu. Panjanginnya lagi lama, gue nanti wisuda juga mau dalam keadaan rambut panjang, sayang rambut gue, dan disisi lain ibu dan opa gue yang tercinta suka sama anak/cucunya dengan rambutnya yang panjang.
Tapi akhirnya gue potong lah rambut gue ini.
Rasanya udah riweh.
Then, ternyata ibu dan opa gue juga suka-suka aja dengan rambut pendek gue ini. Ada sih yang bilang gue JELEK BANGET dengan rambut pendek ini, biarpun sempet bikin gue nggak pd dengan kata-katanya itu, tapi selanjutnya itu sama sekali nggak gue urusin.
Nggak tau kenapa, tapi dari dulu gue selalu merasa lebih brave dengan rambut pendek. Itu makannya gue nggak nyesel udah memangkas habis separo rambut gue :D

Intinya? Hemm.. mungkin gue mengajak buat berani ambil keputusan kali ya? Walaupun cuma sekedar urusan rambut yang nggak penting, tapi gue belajar banyak dari masalah-nggak-penting ini.

Sabtu, 14 November 2009

Rainy Dufan

Oui oui oui!
I went to Dufan last Thursday with Zarra, my made of honor (hehe). Sayangnya jam 12 hujan turun dan benar-benar halangin kita buat main :(. Kita kesana naik transjkt. This is our rute: permata hijau - grogol 2 - harmoni - senen - ancol. Itu-sangat-jauh rasanya.
Di dalam bis kita ketemu segerombolan cewe2 SMA gitu deh which is ternyata mereka juga main di dufan. Dan waktu berangkat mereka itu pakai seragam SMA loh. Waktu di dufan udah ganti aja gitu. Bolos mbaaaak? Heheh
Then, setelah kita main Gajah Blenduk, si Zarra ini gak mau gue ajak main Pontang Panting. Katanya pusing, tapi gue ajak main Halilintar mau. Aaahhaha. Disana kita makan-makan terus sampe eneg makan jagung rebus. Bleeeeh bleeeeh.
Pulangnyaaa naik transjkt juga. Tapi sampai di Harmoni kita nyerah dengan halte busway yang crowded PARAH. Dan semua orang itu juga mau naik bis yang sama kaya kita : to Grogol 2. Aiiih gue masih gak pinter deh naik bis yang satu ini. Ckckckkkk. Akhirnya kita jalan keluar dan nyetop Blue Bird. Goban deh sampe Binus (dan ngutang) hehehe :)


thank you thank you!

Kamis, 12 November 2009

Dan Aku

Aku masih bisa melihat km dr tmpatku ini
kemarin,
di taman yang luas ini
aku masih bisa memanggilmu dari kejauhan
Dan aku tidak takut kehilangan kamu walaupun kamu berlari ke balik pohon besar yang jauh itu

tapi sekarang aku tidak bisa melihatmu
tembok ini terlalu besar bagi kita
terlalu besar untuk bisa kita hancurkan

mungkin kita masih bisa menghirup udara yang sama dari bukit yang ada di depan kita itu
mungkin kita masih bisa melihat awan yang sama

tapi kita tidak bisa lagi saling melambaikan tangan
dan saling menatap

mungkin benar kamu harus pergi
karena sbnrnya buahku pahit, hujan tidak begitu deras dan musim gugur telah lewat

dan aku akan melupakanmu juga
membiarkan kamu prgi dan melupakan aku

Sabtu, 07 November 2009

Perplum

Oh, i'm sooooo in love with purple plum!

Gara-garanya waktu di musholla kampus, di depan gue ada orang sholat dan mukenanya itu loh, warnanya purple plum! Apalagi kainnya yang jenis parasit gitu. Ohhh asik sekali dilihatnya.


ini loh mukenanya


Beda sama warna lain. Kalau kesan gue sendiri melihat warna ungu ini : MANIS. Rasanya gue lagi lihat permen berwarna ungu dan saat itu juga ada di mulut gue.

manis kan?

Selasa, 03 November 2009

Biru

Pagi ini aku membuka mataku
dan menyadari bahwa kamu bukan lagi milikku
Kamu masih cintaku
Namun sekarang kamu bukan siapa-siapaku

Sejak perbincangan kita malam itu,
kamu selalu saja terpampang dalam ingatanku
Aku ingin melupakanmu
Namun niat itu begitu saja berlalu
Dan inilah aku,
aku merindukan dirimu

Bibirmu, senyumanmu
Matamu, tatapanmu
Lenganmu, yang selalu merangkulku dan menjadikan kita satu

Semoga nanti kita akan kembali bertemu
Menikmati lagi cinta yang ayu
Lalu perasaan yang biru muda itu,
akan kembali menjadi biru