Senin, 02 Mei 2011

Yang Halus Halus

Berapa banyak dari kita yang pernah ditampakkan setan? Pasti banyak. Entah itu berupa bentuknya secara real atau ‘hanya’ tanda-tanda keberadaannya, such as merinding atau bahkan diperdengarkan tawa khasnya. Alhamdulillah sejauh gue hidup sampai umur 20 ini belum (dan jangan) pernah bertemu hal-hal semacam itu.

Mungkin pernah, dulu waktu gue masih kecil. Nggak begitu ingat sih, tapi kayaknya pernah. Dan akhir-akir ini gue juga sering merasa merinding sendiri. Gue tinggal di rumah eyang. Rumah ini umurnya jauh lebih tua dari ibu. Gue sering masih berkutat di depan laptop sampai pukul 2 pagi, dan nggak jarang juga gue merasa punggung ini ada yang ngeliatin, rasanya panas-panas merinding gitu. pernah juga pagi-pagi, antara sadar nggak sadar, lemari kamar gue yang umurnya jauh lebih tua dari gue itu berderik. Dan seperti yang bisa ditebak. Gue nggak bisa bergerak.

Abang gue yang tinggal dirumah ini lebih lama dari gue jelas pengalamannya jauh lebih banyak. Dia pernah melihat mbak kunti. Kabar buruknya adalah, si mbak kunti ini berdiri di depan jendela kamar gue. Kadang-kadang si abang juga masuk kamar hanya sekedar bilang, ‘panas nggak dikamar?’. Gue yang lagi asik selimutan jelas menjawab, ‘iya ya? Nggak tau deh, kenapa?’. Dan si abang menjawab dengan, ‘ya bagus deh, banyak-banyak zikir ya.’ Gue hanya bisa mangap dan bilang, ‘KENAPA HEH KENAPAA??’ Ya, abang jago banget lihat yang begituan dan gue korban dari ‘skill’nya.

Yang sedang happening sekarang adalah hantu di kamar kos. Gue punya teman yang ngekos di samping kampus. Gue sering kesana mampir untuk santai-santai, makan, ngadem atau sekedar ngerecokin. Ada 2 orang yang kos disitu. Yang satu di kosan lama, yang satu dikosan baru. Dan akhir-akhir ini teman-teman gue itu banyak cerita tentang kejanggalan di kamar kosan lama. Apalagi kalau bukan gangguan dari pihak yang halus-halus itu. Paling nggak gue tau alasannya kenapa sekarang jarang yang main kekosan lama. Orang yang punya kamar aja sering pergi nggak tau kemana. Dengan kata lain kamar kosan lama ini sering kosong.

Cerita pertama, seorang teman saat bangun tidur di kosan lama melihat dikasur sebelahnya ada yang selimutan dengan kaki sedikit menjulur keluar. Saat ditanya ke teman yang lain, sama sekali nggak ada yang tidur disana malam itu. Ada lagi seorang teman lain, saat bangun tidur dia melihat pocong di kasur sebelahnya. Gue rasa sih si ‘kasur sebelah’ ini memang agak-agak bermasalah.

Yang paling wow adalah seorang teman yang lain lagi yang sering ketiduran disana (poor you). Saat dia bangun tidur kamarnya gelap padahal dia nggak mematikan lampu sebelum ketiduran. Dan beberapa saat setelah dia membuka mata dan mendapati kamarnya gelap, cahaya muncul dari tengah, terbuka melebar seperti gorden panggung. Gilanya, itu diiringi dengan tawa ‘hihihihihihi’ yang khas tapi dengan suara bass lelaki. Mungkin si hantu mau adu suara sama dia yang notabene memang bass di paduan suara.

Berdasarkan informasi dari si empunya kamar kos, letak kamar itu memang ditempat yang dulunya adalah jalan umum, jadi banyak hantu yang lalu lalang. Tunggu deh, bukannya hantu itu bisa tembus sana tembus sini ya?

Gue jadi sering ditantang untuk masuk ke kamar itu sendirian dan dikunci. Gue sih nggak pernah mau. Bukannya apa-apa, lagian ngapain juga berdiam diri di kamar yang isinya hanya kasur dan meja plus buku-buku teknik elektro di atasnya? Males amat.

Selain itu, sampai sekarang ini gue sering ke kamar itu dan beberapa kali pernah tidur-tiduran sendiri juga, untungnya belum pernah diganggu. Mereka cuma bilang, ‘ah masa??’ Hampir semua dari teman yang pernah bertandang ke kamar itu pasti diganggu, dalam bentuk apapun. Gue sih selalu menjawab dengan, ‘gue kan sering sholat disitu, dianya ikut sholat kali’

Hari ini gue kesana entah kenapa gue merinding-rinding gitu. Lalu, waktu mau pulang, bungkus plastik bentuk tabung yang ada di atas lemari tiba-tiba jatuh gitu aja. Gue sama sekali nggak nyenggol itu lemari, sedikitpun. Angin? Di kamar itu nggak ada jendela dan satu-satunya angin yang ada hanya dari AC, arahnya pun nggak ke lemari itu.

Dan mulai sekarang tampaknya gue bakal lebih berhati-hati dan… sering-sering sholat disitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar